Penulis : Prof. Atip Latipulhayat, Ph.D. [et. al]
ISBN : 978-623-93027-5-7
Tebal : 312 halaman
Ukuran : 17 x 25 cm
Kertas : Bookpaper 57,5 gr.
Sinopsis:
Pada tahun 2023 , usia Persatuan
Islam (Persis) genap memasuki satu abad. Ormas Islam yang berpusat di Kota
Bandung ini, tercatat telah banyak memberi warna terhadap pemahaman keislaman
di Tanah Air. Meski pada awalnya tidak sedikit mendapat penolakan, ajaran yang
didakwahkannya, lambat laun, diterima secara baik oleh masyarakat Muslim
Indonesia.
Persis telah berhasil merumuskan
konsep-konsep Islam secara sederhana dan praktis untuk menjadi panduan
pengamalan ajaran sehari-hari. Pada awal kelahirannya, Persis telah melakukan mainstreaming
diskursus keislaman ke tengah-tengah ruang publik dimana sebelumnya Islam
pada umumnya terbatas pada kalangan pesantren di perdesaan. Islam dikenalkan,
tidak jarang dengan cara yang polemis, ke khalayak masyarakat perkotaan yang
plural.
Dalam perjalanannya, tema tajdid (pembaruan)
yang diusung oleh Persis, bukan tanpa tantangan. Para penulis dalam buku ini mencoba
untuk melakukan refleksi-kritis perjalanan satu abad kiprah pembaruan Persis di
Tanah Air. Harapannya, agar gerakan dakwah Persis dapat tetap relevan dengan
tantangan jaman yang senantiasa dinamis. Maka diperlukan pengembangan sejumlah
pendekatan baru terhadap metode tajdid tersebut.
Adalah
sebuah kehormatan bagi kami dapat menerbitkan buku yang ditulis oleh para pegiat
Persatuan Islam atau yang pernah mesantren di Persis ini, dengan
berbagai latar belakang keahlian, namun diikat oleh kesamaan harapan mengenai
masa depan Persis yang lebih mencerahkan bagi umat, bangsa dan peradaban. Buku
ini bermula dari sejumlah percakapan intelektual yang berkembang di kalangan,
sebut saja, “Persis Kultural”, diantaranya melaui forum WAG. Diskusi berkembang
secara dinamis, bahkan tidak jarang penuh kritik. Tiada lain sebagai bagian
dari upaya untuk menghidupkan kembali tradisi intelektual Persis.
Dua Guru Besar dari Persatuan Islam turut memberikan gagasan-gagasan segarnya dalam buku ini, yaitu Prof. Atip Latipulhayat, Ph.D, Guru Besar Univeritas Padjajaran yang kini sebagai Wakil Ketua Umum PP Persis periode 2022-2027, serta Prof. Dr. Dadan Wildan, Guru Besar Sejarah-Filologi yang telah lama bekerja di Sekterariat Negara RI dan kini sebagai Penasehat PP Persis. Satu Guru Besar dari Muhammadiyah juga memberikan sumbangsaran pemikirannya, yaitu Prof. Syafiq Mughni, Ph.D, pernah mengenyam pendidikan di Pesantren Persatuan Islam Bangil.
Komentar
Posting Komentar